![image](https://img.esteem.ws/vjwknmz8ya.jpg)

Pernah suatu ketika malam itu aku sedang duduk santai tepat di depan tenda (cerita jih sedang perkemahan) bersantai bersama kaum tidurisme layaknya kamabigus yang sedang menunggu pengumuman dan  penyerahan piala  lomba, tiba-tiba lewatlah seorang wanita yang sangat cantik, dengan spontan aku dan kaum ku melihat ke arahnya, wahhh dia sangat cantik " ujar salah seoran teman ku bang Dollah namanya ".

Aku pun ingin berkata demikian namun untuk menjaga image, aku pun berkata " pane na, kakalen boh idong jih manteng lage boh Jambe (enggak cantik sama sekali)" 
Dengan mendengar perkataan ku mereka semua pun mengabaikan wanita tersebut.

Wanita itu terus berjalan  dan pada akhirnya dia tepat di depan tenda yang sedang aku dan teman teman duduk, tanpa terduga saat detik detik ia akan lewat meninggalkan dan jauh pergi dari pandangan ku, ia pun sempat melempar sebuah senyuman manis dan menyapa  ke arah ku ( realitas bagi ku) dan bg Dollah tadi pun berkata demikian,mungkin ia pun merasa wanita tadi melemparkan senyum untuk bang Dollah.

Beberapa menit setelah gadis itu tidak terlihat, aku pun mencolek bang Dollah dan hendak berkata padanya  
Ternyata dia cantik juga ya. Namun bang Dollah pun mendahului perkataan itu kepada ku, dan wajah bang Dollah pun memerah. 

Bang Dollah pun memulai tingkah laku yang agak pungoe (gila ) dengan senyuman senyuman tak jelas ke arah ku. 

Bang Dollah pun mulai mengatur strategi, olah rencana bagaimana cara mendekati gadis Pramuka itu tadi,  dan bagaimana juga cara mendapatkan kontak ia.

Abeh cara meusipak le bang Dollah ( cara bagaimana pun bang Dollah gunakan) bang Dollah lupa kalau ia sudah mempunyai kekasih yang bernama dek BOIDAH.

Salah seorang teman yang bernama sumbeng berkata pada bang bollah, perkataan si sumbeng membuat bang Dollah meutimphan lam lungkik ( termenung)
" Hei dollah kau mengatur rencana dengan berbagai rencana untuk mendapatkan gadis tadi, bagaimana nasib Siti BOIDAH hah" sumbeng tersenyum manja ke arah bang Dollah. 

Bang Dollah pun tak menjawab apa apa, dan pada akhirnya aku, sumbeng dan bang Dollah kembali membuka lembaran dunia Mimpi.
 alias tidur kembali di bawah ⛺ tenda . 

KEMBALI TIDUR KARENA ITU MENYENANGKAN 
motivasi abiet yang mereka hafal terus menerus.