The Elegance of Pangrango from Jakarta | Bilingual |

View this thread on: d.buzz | hive.blog | peakd.com | ecency.com
·@ayijufridar·
0.000 HBD
The Elegance of Pangrango from Jakarta | Bilingual |
In the middle of pollution whack, where we can see the silhouette of the mountain while in Jakarta, the capital of Indonesia. The top of the building just looks vague because it is covered with vehicle fumes that all the time congest the road in Jakarta. Is there still room for fresh air, natural air? Is there still a point where we can see the shadow of a mountain in the distance?

If there is still that point in Jakarta and can enjoy it while sipping coffee in the morning, should be grateful for not everyone can enjoy the similar scenery—of course. I was lucky to be in that strategic place on the 26th Floor of Taman Rasuna Apartment. For that, I must say thanks a lot for Haji Nazaruddin Ibrahim, my mentor in various fields, who have invited me to stay in his apartment.

Not wanting to waste a chance, I woke up early despite sleeping until late at night. While enjoying the capucino, my view throws far to the west, see the mountain Pangrango still covered by fog. "When it's noon, Pangrango peak is not visible anymore because it is covered in smoke. We are grateful to be able to enjoy it," Pak Haji said, familiar call Nazaruddin Ibrahim who works as a lawyer in Jakarta. I really agree.

Pangrango Peak still looks elegant though only a thin silhouette from Jakarta. With a height of 3,019 from sea level, Pangrango becomes the second highest mountain in West Java, after Ceremai. Located adjacent to Gede mount which is certainly not visible in the Tower of Taman Rasuna in Kuningan, Jakarta. Even the highest peak of Pangrango, Puncak Mandalawangi, looks a moment as the sun still shines warmly. As the sun began to rise, the Pangrango peak disappeared from view, swallowed by a thick haze in the sky of Jakarta.

The warm and fragrant coffee, the elegant Pangrango, is a rare combination in the middle of the jungle of Jakarta's building. Even when money is running low on account, even when Steem Dollar and Steem are also down, we should be grateful for the peak of Pangrango from Jakarta.[]
***
![Pangrango_01.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1515208741/xr8wriis3l9swdrgssgg.jpg)
***
![Pangrango_02.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1515208762/au2k2oxquasvbpjdu6hv.jpg)
***
![Pangrango_03.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1515208781/uxhsktswscogwpbllqzv.jpg)


***
#  Keanggunan Pangrango dari Jakarta 
DI TENGAH polusi yang mendera, di manakah kita bisa melihat siluet gunung saat berada di Jakarta. Puncak gedung saja terlihat samar karena tertutup asap kendaraan yang setiap saat memacetkan ruas jalan di Jakarta. Masih adakah ruang bagi udara segar? Masih adakah titik di mana kita bisa melihat bayangan gunung di kejauhan?

Kalau masih ada titik itu di Jakarta dan bisa menikmatinya sambil menyesap kopi pagi, tentu harus bersyukur sebab tidak semua orang bisa menikmati pemandangan serupa itu. Saya termasuk beruntung berada di tempat strategis itu di Lantai 26 Apartemen Taman Rasuna. Untuk itu, saya harus berterima kasih kepada Haji Nazaruddin Ibrahim, mentor saya dalam berbagai bidang, yang sudah mengundang saya menginap di apartemen miliknya. 

Tidak ingin membuang kesempatan, saya bangun lebih awal meski tidur sampai larut malam. Sambil menikmati capucino, pandangan saya lempar jauh ke barat, melihat gunung Pangrango yang masih terselimuti kabut. “Kalau sudah siang, puncak Pangrango tidak terlihat lagi karena tertutup asap. Kita bersyukur bisa menikmatinya,” kata Pak Haji, panggilan akrab Nazaruddin Ibrahim yang bekerja sebagai pengacara di Jakarta. Saya sangat sependapat.

Puncak Pangrango tetap  terlihat anggun meski hanya berupa siluet tipis dari Jakarta. Dengan ketinggian 3.019 dari permukaan laut, Pangrango menjadi gunung kedua tertinggi di Jawa Barat, setelah gunung Ceremai. Terletak bersebelahan dengan gunung Gede yang tentu saja tidak terlihat di menara Taman Rasuna di Kuningan, Jakarta. Bahkan puncak tertinggi Pangrango, Puncak Mandalawangi, terlihat sekejap ketika matahari masih bersinar dengan hangat. Ketika matahari mulai naik, puncak Pangrango pun lenyap dari pandangan, ditelan kabut asap yang tebal di langit Jakarta. 

Kopi yang hangat dan harum, Pangrango yang anggun, menjadi kombinasi langka di tengah belantara gedung Jakarta. Bahkan ketika uang menipis di rekening, bahkan ketika Steem Dollar dan Steem juga sedang menurun, kita harus bersyukur untuk keanggunan puncak Pangrango dari Jakarta.[]
***
![Pangrango_04.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1515208799/yqdompea4cgxo8sqctp4.jpg)
***
![Pangrango_05.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1515208813/xobntes8j8b8hexsibpk.jpg)
***
![Badge_@ayi.png](https://steemitimages.com/DQmbhnw9VrSmqrujGovvrkKV1GpLjxiaaa28hbZ1mgmBcMP/Badge_%40ayi.png)
 
![DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif](https://steemitimages.com/DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L/DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif)

👍 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,