Never Enough - Tidak Pernah Cukup

View this thread on: d.buzz | hive.blog | peakd.com | ecency.com
·@chandrayunita·
0.000 HBD
Never Enough - Tidak Pernah Cukup
![image](https://img.esteem.ws/7t2b8yipr5.jpg)
***
[Source](https://www.google.co.id/search?q=never+enough&client=ms-android-xiaomi&prmd=nbmiv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjM3ZmBv9faAhUY5LwKHQC0AMIQ_AUIFCgE&biw=360&bih=564#imgrc=rK6PTx-2oRScQM:)

Have you ever felt "never enough" in your life ...?
About whatever it is, it can be a treasure, appearance even life.

>Pernahkah Anda merasa "tidak pernah cukup" dalam hidup Anda ...?
Tentang apa pun itu, itu bisa menjadi harta, penampilan bahkan kehidupan.

I once felt. Even always. I always feel less about what I already have. For example, I always want boys, even though I already have two very cute princesses, while outside there are many people who want to have children, no matter boy or girl. But they do not have it yet.

>Saya pernah merasa. Bahkan selalu. Saya selalu merasa kurang tentang apa yang sudah saya miliki. Sebagai contoh, saya selalu menginginkan anak laki-laki, meskipun saya sudah memiliki dua putri yang sangat lucu, sementara di luar ada banyak orang yang ingin memiliki anak, tidak peduli anak laki-laki atau perempuan. Tetapi mereka belum memilikinya.

I also once wanted a luxury mansion. Even though I already own the simple house I live in now. I feel that is not enough. While Many people do not have their own homes. They rent a house, or ride to live in their family. There I think, I always feel "never enough".

>Saya juga pernah menginginkan sebuah rumah mewah. Meskipun saya sudah memiliki rumah sederhana yang saya tinggali sekarang. Saya merasa itu tidak cukup. Sementara Banyak orang tidak memiliki rumah sendiri. Mereka menyewa rumah, atau menumpang untuk tinggal di keluarga mereka. Di sana saya pikir, saya selalu merasa "tidak pernah cukup".

And one day, at that time my husband and I wanted to attend an event. Over and over I asked about my appearance. "Am I beautiful, am I interesting ..?"
And my husband always answers it with the same answer, "You're perfect."
You know, I do not believe in my husband's answer. I walked very carefully and with uncertainty. Until when there is a friend who greets by praising my appearance and makeup. Hahaha ... after hearing his words, at once I felt confident. I should have listened to my husband from the beginning.

>Dan suatu hari, pada waktu itu suami saya dan saya ingin menghadiri suatu acara. Berulang kali saya bertanya tentang penampilan saya. "Apakah saya cantik, apakah saya menarik ..?"
Dan suami saya selalu menjawabnya dengan jawaban yang sama, "Kamu sempurna."
Anda tahu, saya tidak percaya dengan jawaban suami saya. Saya berjalan sangat hati-hati dan dengan ketidakpastian. Sampai ketika ada teman yang menyapa dengan memuji penampilan dan riasan saya. Hahaha ... setelah mendengar kata-katanya, seketika aku merasa percaya diri. Seharusnya aku mendengarkan suamiku sejak awal.

Steemit friends, from all the experience I said before, here I learned one thing. The nature or attitude of "never enough" is not good. Better, the nature and attitude of "never enough" we replace with "always grateful" in life. Because if we are good at gratitude, then whatever results we can make us always feel enough.

>Teman-teman Steemit, dari semua pengalaman yang saya katakan sebelumnya, di sini saya belajar satu hal. Sifat atau sikap "tidak pernah cukup" tidak baik. Lebih baik, sifat dan sikap "tidak pernah cukup" kita ganti dengan "selalu bersyukur" dalam hidup. Karena jika kita pandai bersyukur, maka apa pun hasil yang kita dapat membuat kita selalu merasa cukup.

Now, if you want to complain, place your position first on the opposite of something you complain about. Be happy with what we already have and with what is destined for us. Believe me, a lot of people out there who want to be like us, then why should we be like others ...?

>Sekarang, jika Anda ingin mengeluh, tempatkan posisi Anda terlebih dahulu pada kebalikan dari sesuatu yang Anda keluhkan. Berbahagialah dengan apa yang sudah kita miliki dan dengan apa yang ditakdirkan bagi kita. Percayalah, banyak orang di luar sana yang ingin menjadi seperti kita, lalu mengapa kita harus seperti orang lain ...?

Here I am not ashamed to share my life experience. I also do not regret my past which always feels "never enough". Because, my past that taught me the meaning of change.

>Di sini saya tidak malu untuk membagikan pengalaman hidup saya. Saya juga tidak menyesali masa lalu saya yang selalu terasa "tidak pernah cukup". Karena, masa lalu saya yang mengajari saya arti perubahan.

And now, I've felt "enough" in my life.

>Dan sekarang, saya sudah merasa "cukup" dalam hidup saya.

*****
 ![image](https://img.esteem.ws/zs0ir0raz5.jpg)
*****

Love,
@chandrayunita



****


![LEGEND_20180218_214114.gif](https://steemitimages.com/DQmPTaThcSDaBiBunY96bgRi2Sdy96kdSqxVysGtCjGutzQ/LEGEND_20180218_214114.gif)
👍 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,