Steemian Kampungan!
indonesia·@cucoabuchiek·
0.000 HBDSteemian Kampungan!
Bahagia bukan main kuliah di kampus yang memiliki AC, eskalator apalagi lift. Ketiga fasilitas ini selalu diidam-idamkan oleh orang seperti saya. Tentunya fasilitas-fasilitas seperti itu membuat orang makin semangat belajar di kampus yang memiliki papan tulis seperti kaca itu dan belum pernah saya lihat sebelumnya baik di film-film sekalipun.  Semangat belajar itu seketika loyo ketika berada di ruang kelas yang dipenuhi AC bak berada di mall-mall besar. Setelah salah seorang dari kami yang rela memasukkan KTPnya ke dalam sebuah tempat kartu seperti tempat colok kartu di hotel, maka nyalalah AC di ruang kelas tersebut. Rupanya suhu di dalam ruangan diluar ekspektasi dari apa yang saya bayangkan sebelumnya, dingin menusuk tulang membuat kami yang dari kampung ini flu seketika. Ada sekitar empat orang yang beberapa kali menarik ingusnya lantaran kedinginan, saya kenal betul mereka berasal dari mana dan seperti apa orangnya karena mereka salah satu teman baik saya. Jujur saja, saya ini jarang merasakan dinginnya AC begitu pula teman-teman saya. Kampungan betul!  Saya belum bisa membayangkan bagaimana ekspresi orang yang gugup *meuthoet-thoet gaki* (bergetar kaki) saat maju kedepan dengan suhu yang dingin seperti itu. Kalau bisa menimbulkan trauma malah makin memperlucu keadaan. Flu ini sangat mengganggu, bahkan sekali tarik ingus seketika sebagian orang di ruangan memantau gerak-gerik kami, entah karena mau lihat ingus atau karena perhatian, pokoknya gak iya banget. Tidak mungkin cuma gara-gara tidak tahan AC malah bolos kuliah, ini bahkan tidak masuk kategori sebagai orang yang memiliki semangat belajar, apalagi semangat menulis di @steemit . Bermain di steemit begitu juga, bukan karena masalah enteng malah membuat kita malas menulis hanya untuk mempertahankan ego yang dimiliki. Dan sepertinya kita belum sadar bahwa ada masalah lain yang sedang mengitari kita selama ini. Sebagai orang yang pantang menyerah kita harus siap menghadapi apapun rintangan itu, bukan malah lari atau bolos guna menghindari masalah itu sendiri, bukan begitu? *Sekian*