<div class="pull-center">
    <center>
        <img src="https://steemitimages.com/DQmbJkaQrwJAVrSLP8x55CBiBtohyVFBA7E3JAx2kvqJdE9/image.png" />
        <br/>
        <em><a href="http://fanfest.com/wp-content/uploads/2017/05/Game-Of-Thrones-1.jpg">source</a></em>
    </center>
</div>

Sebetulnya, Game of Thrones direncanakan hanya memiliki 7 season mengikuti seri buku George RR Martin hingga A Dream of Spring. Akan tetapi, hingga hari ini GRRM bahkan belum merilis buku ke 6 ASoIaF, The Winds of Winter. Ditambah lagi tekanan dari HBO yang menginginkan lebih banyak season untuk GoT membuat David Benioff dan D.B. Weiss mengextend Game of Thrones menjadi 8 season. Secara kasarnya, bisa dibilang mereka memotong season 7 menjadi dua bagian. D&D sudah sangat lelah mengadaptasi A Song of Ice and Fire menjadi Game of Thrones selama 7 tahun dan ingin sekali beranjak ke proyek lainnya.

<div class="pull-right">
    <center>
        <img src="https://steemitimages.com/DQmTYe9FScbV6wJXDwm4LVinycszHcD7Z9syLoGVxpDfQPu/image.png" />
        <br/>
        <em><a href="https://d1xmenocyxrtc7.cloudfront.net/wp-content/uploads/2017/08/165905-600x333.jpeg">source</a></em>
    </center>
</div>

Nah, Mengapa rasanya plot di season 7 sangat singkat?
Kelihatannya berangkat dari keinginan D&D untuk segera menuntaskan GoT membuat penulisan mereka menjadi sedikit berantakkan. Di season sebelumnya, kita bisa menganalogikan kurang lebih satu episode = satu hari/bulan dan satu season = satu tahun. Sekarang, setiap karakter bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain hanya dalam waktu satu episode. Belum lagi banyaknya plot hole yang bermunculan. Bisa jadi karena season 7 persiapan untuk season 8 sehingga D&D terburu-buru meletakkan tiap karakter di tempatnya untuk season 8 nanti.

Mungkin demikian mengapa season 7 hanya memiliki 7 episode yang berbeda dengan season 1 sampai dengan 6.