Do Not Lose Memory
indonesia·@fooart·
0.000 HBDDo Not Lose Memory
> "Jak lumhoe jeut, yang bek sipeu. Peu teuma yang sipeu nyan, na keuh gadeh Ingat/ pergi kemanapun boleh, satu yang jangan. Apakah yang satu itu, yaitu hilang ingat".  Kata-kata dalam bahasa Aceh itu sangat patut dimengerti oleh semua orang, sebagai obat penolak lupa yang asli mujarab. Berhubung sifat manusia yang mudah kagum, juga gampang terseret arus, baik dalam politik, ekonomi, agama, hestek-hestekan sampai pemikiran, cendrung berputar-putar dan terombang-ambing. Dan akhirnya dalam keadaan mabuk, menafsirkan ini-itu. Ujung-ujungnya jika telat menggunakan rumus dari kata-kata paling atas, selalu menjadi manusia yang terlambat dan kebingungan. Phon meudawa cula-caloe, watee ka kloe Baro jaga.  Menurut pantauan ahli Nujum ban sigom Donya, orang-orang tak punya kuasa pemikiran bersebab tak memakai rumus dari kata-kata sahih di atas. Sehingga neukira laju, dengan polos menyerap tayangan-tayangan di media, atau huruf-huruf dalam koran, kemudian mengambil kesimpulan bahwa itu adalah suatu kebenaran. **Geukira ka butoi raya.** Padahal bisa saja di balik itu semua ada kelicikan yang mengatur cara berpikir kita, agar sesuai dengan keingin orang lain. Bahasa Aceh yang sangat singkat itu, dengan sendirinya akan mencubit tatkala kita terlena dengan segala apa yang sedang kita lakukan, sehingga selalu dalam keadaan tau diri.