***
![desk-3076954_960_720.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmXmpvNaY371zRcqF25u9o8smt4jVWtfqy7MU4QhiErsP9/desk-3076954_960_720.jpg)
[Sumber](https://pixabay.com/en/desk-smartphone-iphone-notebook-3076954/)
***

There is nothing I can write in everyday life, besides my anxiety
how to make you happy. It's too hard to reveal to you.
Because it will leave a trail in the room until the sky
Into your dreams.

If I force it, express the feeling I have,
I'm afraid you can't digest. Like an empty hull
Accommodate young mango in the morning. You will feel pain.
The pain that can't be gone overnight. You will grumble
And interpret my sentence randomly.

I just write anxiety on a piece of opaque paper
What our children left under the study table. Then I make a diary,
where all the anxiety ripples on the surface of the scattered paper.
Maybe one day you will read while sorting your chest.
***
![writing-1209121_960_720.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQma5HaCGEixDvkdtfCw94ZmDFR2DaacBEdouvaeScJvmC6/writing-1209121_960_720.jpg)
[Sumber](https://pixabay.com/en/desk-smartphone-iphone-notebook-3076954/)
_INDONESIA_

Tak ada yang bisa kutulis dalam keseharian, selain kegelisahanku
bagaimana membahagiakanmu. Terlalu sulit kuungkap padamu.
Sebab akan meninggalkan jejak  pada langit kamar sampai
Ke dalam mimpimu.

Jika aku paksakan, mengungkapkan rasa yang aku miliki,
aku takut kau tak sanggup mencerna. Seperti lambung yang kosong
Menampung  mangga muda di pagi hari. Kau akan merasakan keperihan.
Keperihan yang tak mungkin sirna dalam semalaman. Kau akan menggerutu
Dan menafsirkan kalimatku dengan acak.

Aku hanya menulis kegelisahan-kegelisahan pada selembar kertas buram
Yang ditinggalkan anak kita di bawah meja belajar. Lalu aku jadikan diary,
di mana seluruh kegelisahan beriak pada permukaan kertas yang berserak.
Mungkin suatu saat kau akan membaca sambil mengurut dada.

Tanah Luas, 2018