![sunset-3689760_960_720.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmRJS9WJrSRVuhHoxkFVPRNK16SCm2xR7zXVA7Sf34PoxQ/sunset-3689760_960_720.jpg)
[Sumber](https://pixabay.com/en/sunset-ocean-boat-human-sea-water-3689760/)

Luka. Ya, luka adalah perih yang menusuk ke jantung. Seperti angan seorang pelaut
yang kehilangan arah, salah jalan pulang. Sauh enggan tertambat, sebab daratan
masih menangkup kepala.  Dan luka tetap mencari jalan sendiri, 
takdir dari sayat benda tajam.

Maka, lihatlah luka ini selalu mencari jalan kesembuhan. Kesembuhan yang memberi
jalan kenangan. Kenangan pada luka yang senantiasa melukis tanda
bercetak miring.

Dan luka terus mengukuh diri, seperti tiang yang memancang pada bumi. Sesekali
menggaris diri di awan. Dan ia adalah luka yang terbawa mati, merenggut mimpi
sebelum kesembuhan tiba.

_ENGLISH_

_Wound. Yes, the wound is a sore that pierces the heart. Like the dream of a sailor
who lost direction, wrong way home. Sauh is reluctant to be tethered, because land
still cupping the head. And the wound is still looking for its own way,
destiny from sharp objects._

_So, look at this wound always looking for a cure. Healing that gives
memory path. Memories of wounds that always paint marks
italicized._

_And the wound continues to solidify itself, like a pole that pokes on the earth. Occasionally
line yourself in the cloud. And he was a wound that was carried dead, snatching a dream
before healing arrived._

Pondok Kates, 2018