The Clobber

View this thread on: d.buzz | hive.blog | peakd.com | ecency.com
·@muhammadabi·
0.000 HBD
The Clobber
Sahabat saya semuanya, semoga masih semangat menjalani hari 
Post kedua saya hari ini tentang yang  namanya tukang sepatu (Clobber)

<hr>

<center>https://steemitimages.com/DQmX2LPMuVvaGAC29fUJQNWhg2rottbgxnBXjp5KqSef6NK/IMG_20180304_115336.jpg</center>

<hr>

Hari sabtu kemarin saya harus memperbaiki sandal, talinya lepas. Baru beberapa bulan saya gunakan. sudah sangat lama saya ingin memperbaikinya tetapi terhalang waktu.
Sampai di lokasi di kota Lhokseumawe, saya melihat beberapa tukang sol, semua menwarkan jasa. Ada satu anak muda, berumur sekitar 25 tahun menyapa saya, Cek ada yang saya bantu?. Saya dekati lapaknya, ini sandalnya bisa dibantu?, Bisa cek, mau diambil sekarang atau nanti?. saya jawab sekarang saja. boleh kita siapkan punya cek sekarang jawabnya. Silahkan duduk dulu cek.  Saya duduk sambil ngobrol. saya tanya ongkosnya berapa?. Rp.10.000.- saja cek. lagi-lagi kata-kata cek keluar dari mulutnya.
saya bertanya tentang prospek jadi tukang sol,  jawabannya kondisi sekarang lagi kurang, mungkin pengaruh awal tahun atau ada hal-hal lain. sambil kerja dia menanyakan dimana saya tinggal dan ternyata dia juga dekat dengan tempat tinggal saya. Pernah bekerja dimana-mana dan sekarang menekuni usaha ini,  yang penting halal cek katanya.
Cek apakah saya jahit semua ya ? biar kuat dan enak pakai katanya. Wah  jangan jawab saya. cukup yang lepas saja. jangan cek saya jahit semua, ongkos sama kok, yang penting puas dipakai dan cek akan ingat saya. Bagaimana membuat pelanggan puas dan senang itu yang harus kita utamakan cek, rezeki sudah ada yang atur.

Waduh saya jadi berpikiran lain dengan tukang ini, cara bicaranya, cara kerjanya dan cara promosinya. Saya ajak dia Foto. Dia bertanya untuk apa?. Biasa saya bilang.  Buat promo kata saya. 
Saya bayar dua kali dari harga, dia menolak halus. Saya jalan pulang.  selesai.

<hr>

<center>![2018-03-06_20-04-54_567.jpg](https://steemitimages.com/DQmYLJaqJGAbxSD6xcH4r514fsLi7KBXxY9ieimdZizPbAm/2018-03-06_20-04-54_567.jpg)</center>

<hr>
Nah rekan-rekan stemiaan semua, dari kejadian tadi saya bisa mengambil sebuah kesimpulan:

> 1. Apapun pekerjaan kita, kita harus bersyukur  bahwa masih ada saudara-saudara kita yang  profesinya masih dibawah kita, tetapi mereka bisa istiqamah dan menikmati provesinya.
> 2. Propesi apapun yang anda tekuni, standar layanan harus diutamakan, menyapa, komunikasi dengan user adalah kunci sebuah pelayanan. (saya terkesan dengan kata-kata cek)
>3.  Sampaikan Harga/ nilai jasa anda seminimal mungkin, karena sebagian orang akan menilai dari hasil pekerjaan kita. 
> 4. Promosi yang baik adalah layanan terbaik untuk pelanggan, rekomendasi merekalah yang membuat anda menjadi lebih baik.

Demikian pengalaman saya, bagaimana dengan anda?. semoga menginspirasi buat kita semua. Mohon saran dan kritik  di kolom replay.

Salam

@muhammadabi
👍 , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,