Sultan Alaiddin Mahmud Syah
history·@muhammadzubir·
0.000 HBDSultan Alaiddin Mahmud Syah
Sultan Alaiddin Mahmud Syah adalah anak Sultan Alaiddin Iskandar Sulaiman Syah ( Sultan ke 40). Ia memerintah pada tahum 1286-1290 Hijriah (1870-1874 Masehi). Pada masa kekuasaannya Belanda kembali mengajak Aceh untuk bersahabat namun ternyata terbukti hanya tipuan belaka untuk menguasai Aceh. Rakyat Aceh menyebut ini dengan Belanda pula labu ( Belanda menanam labu) dengan kata lain tipuan.  Ujung-ujungnya, Belanda yang dipimpin Jenderal Kohler menyerang Aceh pada hari Selasa tanggal 1 Safar tahun 1290 Hijiriah ( 1 April 1873 Masehi) dengan melepaskan tembakan meriam laut ke Aceh. Belanda membakar Masjid Raya Baiturrahman pada tanggal 14 April 1873 Masehi. Besok paginya, Belanda berancang-ancang menyerang Istana Darud Dunia namun dapat di gagalkan oleh Teuku Nyak Raja Lueng Bata ( Pahlawan Aceh yang mempertahankan Kota Mougat) dan Kohler tewas ditembak Teuku Nyak Raja Luengbata. Akibatnya Belanda harus menerima pil pahit kekalahan dari perbuatan liciknya.  Ternyata, Belanda pun belum jera. Pada bulan Desember 1873 Masehi ( Syawal 1290 Hijiriah) Belanda yang dipimping oleh Jenderal Van Swieten menyerang kagi. Istana Darud Dunia dihancurkan pada tanggal 24 januari 1874 Masehi. Walaupun demikian, Belanda tetap tidak bisa tenang di Aceh karena semangat Jihat Aceh terus menggelora. Tidak lama kemudian, Sultan Alaiddin Mahmud Syah wafat dan dimakamkan di Tjot Bada ( sekarang Samahani)