Article
good-karma·@mukhlispuna·
0.000 HBDArticle
Sosiologi Sastra pada Cyber Sastra Muklis Puna Sastra adalah sebuah lembaga sosial. Sebagai lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium utama . Semua masalah sosial yang di ekspresikan dalam karya sastra merupakan refleksi dalam kehidupan sosial ( Pradopo, 1987)  Penggalan.kuripan dengan berbagai revisi menunjukkan bahwa karya sastra memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Dalam kajian sosilogi sastra membagi tiga kajian yaitu kajian yang berhubungan dengan sosiologi pengarang, sosiologi pembaca dan problematika sosial. Namun pada esai penulis tidak mengurai secara detail ketiga hal pokok yang telah disebutkan di atas. Pada dewasa ini masalah sosial lebih banyak di sorot dalam dunia sastra. Hal ini dipengaruhi oleh kemunculan media soasil yang begitu banyak dan beragam.  Diakui atau tidak media sosial telah menjadikan dirinya lsebagai lembaga tak bertuan di dunia maya. Melalui lembaga sosial ini karya sastra telah menemukan wujud baru dalam penyampaian ekspresi dalam berkarya. Jika merunut ke masa lalu, begitu susahnya para penyair memublikasikan karyanya di media massa. Apalagi pada masa itu media massa dengan jumlah yang sedikit dan memasang aturan yang begitu ketat. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi kepenyairan saat ini. Kemunculan media sosial yang begitu pesat telah dimanfaatkan oleh penyair Cyber Sastra dalam mempromosikan karyanya.  Wadah media sosial dipenuhi oleh penyair dari berbagai status sosial. Strata sosial yang dimiliki oleh penyair cyber sastra memiliki kompleksitas tingkat tinggi. Hal ini terlihat dari kulalifikasi pendidikan, pekerjaan, suku ras, agama bahkan kewarganegaaran yang dimiliki. Mengingat begitu kompleksnya statute sosial yang dimiliki sehingga kualitas karyanya juga beragam. Dalam hal menyampaikan kritikan pada karya cyber begitu vulgar. Bagi yang punya kepekatan emosinal tingkat dewa agak mudah tersinggung bahkan tak jarang berakhir dengan saling blokir akun atau memutuskan tali pertemanan. Di media sosial hal semacam ini sudah biasa terjadi. Mereka tidak pernah memperdulikan siapa orangnya apakah senior atau junior. Dalam proses berkarya mereka dididik secara kritis berdasarkan masukan masukan dari berbagai pihak demi kesempunaan karyanya. Demikian Muklis Puna English Sociology of Literature on Cyber Literature Muklis Puna Literature is a social institution. As a social institution that uses language as the main medium. All the social problems expressed in literature are a reflection of social life (Pradopo, 1987) Ciphers with various revisions show that literary works are inseparable from social life. In the study of literary sociology, there are three studies that are related to the author's sociology, sociology of readers and social problematics. But the essay of the authors do not parse in detail the three main points mentioned above. In today's social problems more highlighted in the world of literature. This is influenced by the emergence of soasil media that so many and varied. Recognized or not social media has made itself a no-man institution in cyberspace. Through this social institution literature has found a new form in the delivery of expression in the work. If tracing back to the past, so difficult the poets publish his work in the mass media. Especially at that time the mass media with a small amount and set the rules are so tight. This is inversely proportional to current condition of kepenyairan. The emergence of social media so rapidly has been exploited by the poet Cyber Literature in promoting his work. Social media containers are filled with poets of various social statuses. The social strata of the literary cyber poet has a high degree of complexity. This can be seen from the kulalifikasi education, occupation, race, religion and even citizenship owned. Given the complexity of social statute so that the quality of his work is also diverse. In terms of conveying criticism to cyber work is so vulgar. For those who have the emotional level of the gods are somewhat irritable even endlessly end up with a block account or disconnect friendship. In social media this sort of thing is common. They never pay attention to who the person is whether senior or junior. In the process they are critically educated based on inputs from various parties for the sake of their work. Similarly Muklis Puna