Tidak Butuh Waktu Lama Untuk Menghalalkan Nya
indonesia·@nayya24·
0.000 HBDTidak Butuh Waktu Lama Untuk Menghalalkan Nya
<center>**“Kau dan jalan menuju surgaNya”**</center> ***  *** [Source](https://cdns.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2017/02/14/50779/664xauto-4-penyebab-2-orang-baik-belum-tentu-berhasil-dalam-pernikahan-170214j.jpg) Siapa yang tau hari ini aku dan kamu bisa bersanding untuk selamanya menunaikan kesempurnaan ibadah menuju surgaNya. Awalnya tidak pernah aku duga begitupun kamu, awal juga yang tak pernah ku sangka, akupun yakin kamu pun demikian. Apakah salah Warung Kopi berlantai tiga itu menjadi saksi awal pertemuan kita! tidak seorangpun tau, aku dan kamu dipertemukan Tuhan pada satu waktu untuk itu. Kepura-puraan juga sering membuka jalan untuk sebuah jawaban nyata dalam bersanding. Jalan itu begitu panjang, tidak pernahnya aku bekerja disemua tempat yang pernah aku jalani, banyak kedai kopi sudah aku jajaki untuk meracik kopi permintaan pelanggan agar mereka tidak kecewa, dengan racikanku. Tidak satu dua kedai kopi berhasil aku buat pelanggan tidak berpaling, tapi untuk apa itu, hidup aku bukan selamanya untuk pelanggan, aku perlu seorang yang bukan pelanggan untuk bisa memenuhi kesempurnaan ibadah ku kelak. Sudah,,, aku harus fokus bekerja dulu biar pelanggan tidak pergi terburu-buru. Siapa yang tau rencana Maha segalanya. Biarpun kita mampu merencanakan sematang mungkin, kalau tidak tetaplah tidak. Keputusan pun menjadi barista di daerah lain sudah bulat, kota yang dulunya menghasilkan gas terbesar menjadi tempat berlabuh selanjutnya untuk meracik kopi kepada pelanggan setia. Tidak cukup lama di kota itu, aku mampu beradaptasi dengan sempurna pada setiap pelanggan, tak sedikit dari mereka mengspesialkan racikanku. Singkat cerita tentang gadis di kasir yang membuat jantung ku cukup berdebar, mampu mengalah kan dua cangkir double esspresso yang pernah kuracik, dialah gadis jalan menuju surgaku sekarang. Tidak mau lama berbasa-basi dalam kegalauan, jiwa sejatiku berfungsi membara begitu saja, untuk secapatnya bisa berkenalan dengan gadis kasir yang mampu menghalau cantik gadis-gadis lain yang pernah mampir di mataku. Tutia nama akrabnya, lulusan sarjana ekonomi salah satu kampus ternama, di Banda Aceh, dia cantik, rupawan, memenuhi kriteria istri idaman, tapi kenapa dia tidak bekerja di tempat yang lebih pantas? Biar saja, itu tidak terlalu penting. Hari-hari berlalu aku terus berusaha memperhatikannya, sudah cukup akrab semenjak aku berani berkenalan dengannya, gadis yang mudah bergaul dengan siapa saja, tapi tetap menjaga batasan. Suatu hari pernah kulihat dia sering dihampiri laki-laki muda berkemaja rapi setiap istirahat makan siang, laki-laki itu juga pelanggan tetap, selalu berhasil mencuri kesempatan setiap membayar tagihan pesanannya untuk berbicara sebentar dengan Tuti. Akhirnya aku tahu, laki-laki itu bukan kekasihnya, lega mampu mendekap. Menikahinya atau melupakannya, aku teringat kata itu dulu, masa masih musimnya menggonta-ganti pacar, yang pasti selalu berakhir sia-sia. Aku bulatkan keinginan ini agar kesempatan ini tidak dirampas laki-laki lain. Niat dan keberanian memang selalu membuahkan hasil yang matang, dia Tutia, mengiyakan niat dan keberanianku, untuk sementara menjalani, dan selanjutnya menikahinya untuk kesempurnaan ibadahku. ***  *** Dia satu-satunya perempuan yang berhasil menggerakkanku untuk segera menikah, tanpa harus berfikir panjang, memang selama aku berada dan mengamati semua kebiasaannya, tidak pernah ada yang menggajal niat baikku. Siapa yang menyangka kami dipertemukan di warung kopi berlantai tiga itu, aku harus mengulangnya, karena memang ruh kami benar dipertemukan tuhan disitu, kami berani memilih menikah, dari pada harus berjalan lama, menjadikan dia kekasih haram, begitu mencintainya menjadi alasan besar untuk menjadikan dia jalan menuju surga-Nya. ***  *** Kami berdua menikah dan sekarang telah Allah karuniakan seorang putri untuk kami yang saya beri nama Nayyara Alfatunnisa, tidak perlu waktu lama untuk berkenalan dan menghalalkannya. Tutia kini jadi kekasih halalku sebagai jalan menuju surgaNya... #nyanmantong