Suatu Masa dengan Rafli dan Haji Uma
indonesia·@pieasant·
0.000 HBDSuatu Masa dengan Rafli dan Haji Uma
**Politik memang menarik. Seumpama gadis cantik yang setiap waktu sedap untuk dilirik oleh siapa saja, termasuk Rafli Kande dan Sudirman alias Haji Uma yang sekarang masih berada di kursi empuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. Dua pelaku seni dari Aceh ini telah dapat merasakan langsung bagaimana kilaunya kuasa, walau sampai hari ini mereka belum bisa berbuat banyak untuk membangun Aceh sesuai dengan tanggungjawab mereka**. https://img.esteem.ws/xxfkzcp1p3.jpg Sebut saja Haji Uma yang tercatat sebagai anggota komite II DPD RI yang membidangi tentang pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya. Bahkan ini orang, pada Maret 2018 lalu juga dipercaya sebagai Wakil Tim Pengembangan Sistem Suplai Gas Sumatra Utara-Aceh. Lalu, bagaimana perkembangan tentang dua tugasnya ini, aku pun tidak tahu. Lain lagi dengan Rafli Kande, ini orang tercatat di komite III DPD RI, tugas pokoknya mengurus soal pendidikan di Aceh. Tapi, lagi-lagi, selama ini masalah pendidikan di Aceh juga tidak terlalu jingkrak. Menurutku masih sama, kalau pun ada program baru, paling juga copy paste, dan lalu ubah nama. Ini gaya, biasa dilakukan oleh kebanyakan pejabat negara. Keluar dari ranah politik, pernah suatu kali saya bertemu dua anak manusia ini di ruang belakang panggung. Kalau tidak salah ingat, itu di sela-sela pagelaran Piasan Seni Kota Banda Aceh yang dipusatkan di Taman Sari. Spontan saja, dengan kamera di tangan, saya pun meminta mereka foto berdua, dan hasilnya seperti yang Steemian lihat diatas. Itu saya ambil dari koleksi foto di medsos saya yang lain. Saat itu Rafli berpakaian serba putih, dan Haji Uma berbalut pakaian hitam dengan baju dalam putih. Ada secuil beda, Haji Uma memakai kopiah haji. Mungkin, itu untuk menunjukkan eksistensinya sebagai seorang haji. Ada juga secuil persamaan lainnya antara keduanya, mereka sama-sama berkacamata, sama-sama tersenyum, dan sama mengacungkan jempol saat kamera mengarah ke wajah. Tapi jujur saja, ada satu hal dari gaya yang tidak pernah kufahami sampai sekarang, sebenarnya apa maksud atau pesan apa yang mereka ingin sampaikan dengan acungan jempol. Sudah pasti mereka bukan mau bilang “RCTI Oke,” walau sekilas memang mirip. Tapi sekali lagi aku yakinkan diri, bukan pesan itu yang mereka ingin sampaikan. Setelah itu, aku coba merangkai saja tentang makna jempol milik dua enterainer ini, bahwa mereka hanya ingin berpesan “Kita Hebat,” tapi aku masih bingung, siapa sebenarnya yang hebat, mereka berdua atau Aceh-nya?. Ini masih belum belum jelas, dan mohon maaf tidak sempat aku tanyakan.[]
👍 coretan.aksara, levycore, thunderbird, curie, liberosist, simba, meerkat, followbtcnews, locikll, metmuseum, janine-ariane, skycae, trishy, anikekirsten, mangoish, bestsmiles, kind-sir, spoke, vact, moksamol, peaceandwar, drmake, stahlberg, didic, gatis-photo, anwenbaumeister, hendrikdegrote, rival, maksinong, sharinglife, seumalu, dmiton, wackou, iansart, massivevibration, benleemusic, reseller, squinty, lontuanisme, rizalb403, aiqabrago, roelandp,