![image](https://img.esteem.ws/vczssa39jy.jpg)*[Maqam Faqih Muqaddam di Perkuburan Zanbal, Tarim]*

Assalamu 'alaikum sahabat stemians...

Kali ini saya ingin berbagi tentang biografi ulama Yaman. Kemarin, saya chatting via WhatsApp dengan teman yang sekarang sedang berstatus mahasiswa di Universitas Al-Ahgaff Yaman. Saya tanya-tanya tentang keadaan Yaman. Kebetulan, saat ini mereka di sana sedang liburan. Mereka berliburan dengan menziarahi makam-makam ulama. Dan salah satu yang mereka ziarahi adalah makamnya Imam Fagih Magaddam. Berikut sedikit tentang beliau.
***

<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
Setelah [Imam Muhajir Ahmad bin Isa](https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ahmad_al-Muhajir), pada abad ke 6 H muncullah Imam Fagih Magaddam menjadikan Hadramaut kian diperhitungkan dalam peradaban Islam. Beliau menjadi sosok yang mampu meredakan berbagai konflik yang berkecamuk di negeri itu.

Petuah-petuah beliau seolah menjadi angin segar yang menghembuskan perdamaian ke seluruh penjuru negeri.

Beliau mampu mengarahkan kaum muslin untuk fokus pada ilmu pengetahuan dan akhlak nabawiyah sehingga dibera ini lahirlah sejumlah ulama besar, diantaranya Syeikh Said bin Isa al-Amudi dan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Abi Nu'man al-Hijrani. (¹

Imam Fagih Mugaddam bernama lengkap Muhammad bin Ali bin Imam Muhammad Shahibul Mirbath bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Imam Muhajir Ahmad bin Isa, lahir di Tarim pada 574 H. (²

Imam Fagih Magaddam juga termasuk cucu dari Imam Muhajir dan kakeknya dari para wali songo di Indonesia. Digelar dengan Fagih karena beliau adalah sosok yang sangat memahami ilmu fiqah, di samping juga sangat mahir ilmu-ilmu lainnya.

Mugaddam, --dengan lisan orang Yaman, kalau kita membacanya; Muqaddam-- bermakna didahulukan. Benar memang, beliau selalu didahulukan baik semasa hidup hingga beliau telah tiada. Semasa hidup, beliau diutamakan dan didahulukan dalam segala hal. Setelah beliau tiada, menziarahi makam beliau juga didahulukan daripada ziara ke makam wali-wali yang lain.

</p>

<p><div class="text-center"> Baca juga: [Imam Muhajir, Kakeknya Habaib Yaman](https://steemit.com/indonesia/@rta/imam-muhajir-kakeknya-habaib-yaman-1ebcc0412b8a) </div>


<p><div class="text-justify"> Waktu terus berjalan, dan Hadramaut terus menunjukkan konsistensinya sebagai negeri yang menyalakan ilmu pengetahuan. Rubat Tarim menjadi salah satu tonggak kokohnya budaya ilmu di negeri sejuta wali pada saat ini. Demikian pula Universitas Al-Ahgaff (tempatnya teman saya kuliah --pen), Pesantren Darul Mustafa (tempat yang menjadi cita-cita penulis, hehehe) dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Tatkala negeri-negeri yang pernah menjadi pusat ilmu dan akidah Aswaja bertumbangan, Hadramaut masih teguh bertahan. Tradisi yang pondasinya dibuat oleh Imam Muhajir, dan bangunannya didirikan oleh Imam Fagih Magaddam ini, agaknya akan terus bertahan hingga akhir zaman. </div>

***

Demikian sahabat stemians tentang Hadramaut. O ya, saya juga dikirimi foto Rubat Tarim yang saya sebutkan di atas tadi, ini fotonya:

 ![image](https://img.esteem.ws/jhm2ljr3xw.jpg)

Keren kan? Jadi pengen ke sana, bukan?

Di Tarim sana, kita tidak menemukan perayaan haul alias ulang tahun memperingati wafatnya ulama. Tau kenapa? Nantikan di post selanjutnya....
***


¹). Buku *Hikayat-Hikayat dari Negeri Para Wali* halaman 8. Tentang buku ini pernah di post oleh sahabat saya @berita-crypto [**DI SINI**](https://steemit.com/indonesia/@berita-crypto/buku-12-hikayat-dari-negeri-para-wali-4f3d7bd1d3aa)

²). http://ilovehasnibiografi.blogspot.com/2012/03/imam-al-faqih-al-muqaddam-muhammad-bin.html?m=1