Kerak peradadan Aceh
indonesia·@salida·
0.000 HBDKerak peradadan Aceh
 Kembali lagi saya akan mencoba mereview volume tiga karya pak kamaruzzaman Bustaman Ahmad , PH. D. Aceh runtuh pada abad ke 17 masehi. Dari sisi spirit, saat itu sedang bergolak satu pemikiran mengenai filsafah hakikat manusia. Walaupun saat itu, belum ada upaya untuk peneguhan satu identitas Yang diperhadapkan dengan perdapan lain, namun Aceh telah menyemai pengaruh nya pada peradaban lainnya, yaitu melayu. Begitu juga ketika Indonesia merdeka, Aceh juga telah memberikan sumbangan Yang sangat berarti. Adapun spirit kebudayaan orang Aceh memang memiliki akar dari peradaban besar di dunia ini. Peradaban seperti India, Arab, India China, eropa, hampir semuanya pernah berkiprah dipulau Rujja. Hal ini disebabkan. Pulau Rujja ini menjadi tempat untuk melakukan perjalanan kebeberapa kawasan di Asia tenggara. Jejak kebudayaanya ini meninggalkan spirit sendiri. Akibatnya, aceh memilki keunikan secara alam, menawarkan proses penyatuan budaya dalam bingkai ke aceh an. Dalam hal ini mereka meninggalkan warisan seperti sistem kebudayaan Aceh, mulai dari budaya hakikat hingga seni. Jadi, dampak dari reproduksi kebudayaan di Aceh, dilakukan sesuai dengan falsafah Yang bertujuan untuk menciptkan keselarasan atau keharmonian baik sesama manusia, juga dengan lingkungan. Karena itu, konsep konsep keselarasan orang Aceh dituangkan di dalam Hadih maja. Hal ini sama perannya dengan keberadaan pantun dalam sistem kosmologi Sunda. Jika seseorang ingin mendalami isi Dan pikiran kebudayaan sunda, maka pantun sunda menjadi sangat penting. Sementara itu, spirit Yang berakhir adalah spirit ilmu pengetahuna. Agaknya, tidak berlebihan untuk mengatakn bahwa spirit ilmu pengetahuan di Aceh telah menyinari peradapan Islam di Asia tenggara. Tidak ada kajian ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama, Yang tidak dihiasi oleh kemampuan orang Aceh dalam mewariskan spirit intelektual, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Karena itu, spirit inilah Yang membuat peradaban Aceh mampu berada di garda paling depan. Kemampuan intelektual orang Aceh tidak dapat diraguka. Hanya saja, format spirit ilmu pengetahuan menyatu dengan dua spirit sebelumnya. A bad ke 21 adalah era planetary civilization. Dengan kata lain kalau kita ingin membangktkan kembali peraban Aceh, maka mau tidak mau harus memahami aspek metafisik dari peradaban barat. Disamping itu Karena kita ingin membangkitkan peradaban Aceh pada sebuah nanggroe. Maka mau tidak mau harus memikirkan bagaimana aspek metafisik dari peradaban jawa Dan peradaban lainnya Yang ada di nusantara ini. Inilah zaman kesempatan bagi orang orang untuk membangkitkan kemabali peradaban Aceh. Dalam hal ini beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk menemukan kembali aspek aspek Yang menghidupkan kosmologi Aceh. Kedua, membina jaringan intelektual untuk menyatukan visi Dan misi. Ketiga, menggerakkan alam pikir orang Aceh dari romantisme sejarah ke pencarian spirit spirit dalam setiap sejarah Aceh. Jadi, Acehnologi berupaya setelah memahami hubungan manusia dengan tuhan, lalu melihat dampak dari pemikiran Yang menghasikan peradaban. Ide kemunculan peradaban barat, tentu saja dimulai dari hasil hasil pemikiran tentang bagaimana membangun masyarakat Yang beradap. Keradaban mereka hingga hari ini masih ditopang dengan simbol peradaban Yang terjaga dengan baik.