Ada Langit di Atas Langit, Sebuah Pelajaran Untuk Saya dan Steemian
religi·@seumalu·
0.000 HBDAda Langit di Atas Langit, Sebuah Pelajaran Untuk Saya dan Steemian
<hr>https://img.esteem.ws/ol3sykb6tv.jpg<hr> >**Ada Langit di atas langit, itu merupakan sebuah ungkapan bijak untuk selalu bersikap dan memiliki sifat rendah hati, tidak boleh sombong dan bisa menempatkan diri dalam segala situasi dan kondisi** Dalam salah satu ayat Al-Qur'an Allah SWT berfirman tentang beberapa nasehat Luqman Al-Hakim kepada anaknya, salah satu nasehatnya adalah: <p> <div class="text-right"> وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ </div> Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman: 18) Dalam ayat di atas, Luqmanul Hakim memberikan nasehat kepada anaknya untuk menjauhi sifat sombong, tapi berjalanlah di muka bumi ini dengan rendah hati, sifat sombong sungguh sangat dibenci oleh Allah SWT. Dalam kehidupan kita hendaknya dapat kita terapkan hidup yang sederhana, tidak berlebihan dalam segala seauatu termasuk dalam hal menjaga sikap, bersikaplah rendah hati walaupun secara material kita sudah melebihi orang lain, karena kelebihan yang sedang kita miliki saat ini tentu masih di bawah yang dimiliki oleh orang lain. Boleh saja kita paling kaya dalam sebuah daerah, dalam sebuah negara atau bahkanbkita menjadi orang terkaya di dunia yang sudah di akui oleh majalah FORBES, namun bila kita orang yang beriman tentu kekayaan kita yang sudah menjadi orang terkaya di dunia pun, masih berada di bawah kekayaan yang Maha Kaya. Lalu masih pantaskah kita bersikap sombong dengan secuil titipan yang diamanahkan pada kita? Tentu jawabannya tidak pantas sombong itu kita sandang, begitu pula dalam konteks keilmuan, tidak pantas seorang yang menyelesaikan sarjana sombong dengan sesama sarjana yang nilai akademiknya lebih rendah, atau sombong dengan yqng baru menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas, karena di atas keilmuan yang sudah kita miliki masih ada lagi orang yang lebih mengetahui. Seorang santri yang sudah menamatkan seluruh kita yang di ajarkan di pondok pesantren pun, tidak boleh bersikap sombong karena di luar sana masih banyak orang yang sanggup mengarang kitab, melebihi kitab yang kita baru sekedar sanggup mempelajarinya dan begitu seterusnya. Menjadi steemian dengan reputasi yang membanggakan, steem power tinggi, menjadi kurator, steem-ambassador, ocd dan lain sebagainya juga harus memiliki sifat rendah diri dan menanggalkan baju kesombongan. Lalu kalau demikian adanya, kenapa masih juga ada orang yang masih menyombongkan diri karena harta kekayaan, keilmuan, jabatan, strata sosial? Tentu jawabannya adalah karena orang tersebut belum mengenal dirinya. Di atas langit masih ada lagit, ini saya tulis untuk mengingatkan diri saya sendiri untuk jauh dari sifat sombong dan bila sobat steemian menganggap tulisan ini bermanfaat silakan di aplikasikan. Dan akhirnya kepada Allah kita bermunajat agar selalu dijauhkan dari sifat yang satu ini. <hr>https://img.esteem.ws/7oebhcgd46.jpg<hr>
👍 indovote, hakim93, seumalu, syahrin, wal.wal, rizal-sahabat, khaimi, kutipan-movie, munazirpuwan, sinardy, hamdanirz, furqanzedef, yusufbaruna, harock, dedipebyu, maksinong, fooart, rizkimuammar, muammar88, rakanfatah, bookrak, pieasant, steem-lover, tompi, rangkang.blang, tuengupah, candein, nurm,