Menjadi Kaya dan Memperbudak Dunia

View this thread on: d.buzz | hive.blog | peakd.com | ecency.com
·@steemtutorial·
0.000 HBD
Menjadi Kaya dan Memperbudak Dunia
http://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/harta-ilustrasi-_140509091801-396.jpg

Tersebutlah kisah seorang ulama dan hakim 
besar pada zamannya, Ibnu Hajar al-Asqalani,
yang hidup dalam kemewahan. Pulang pergi 
dari kantor ke rumahnya saja selalu dikawal 
arak-arakan mewah dengan kuda-kuda 
pengiring. Hingga suatu waktu, seorang 
Yahudi Mesir nan miskin nekat mencegat 
kawalan tersebut.

"Izinkan saya menanyakan sesuatu padamu, 
wahai Ibnu Hajar!" teriak si Yahudi tersebut. 
Ibnu Hajar pun berhenti dan mempersilakannya.

"Bukankah dalam hadis Nabimu dikatakan, 
‘Dunia itu ibarat penjara bagi orang beriman 
dan surga bagi orang kafir?’ (HR Muslim). 
Lantas, bagaimana dengan kondisi kita ini? 
Engkau seorang mukmin dan hakim besar 
di Mesir ini, ternyata engkau ada dalam 
sebuah arak-arakan mewah. Sedangkan, 
saya yang 'kafir' ini justru berada dalam 
kesengsaraan," tutur si Yahudi.

Ibnu Hajar memahami pertanyaan si Yahudi 
miskin tersebut. Secara penampilan saja, 
kondisi mereka berdua sudah jauh berbeda. 
Ibnu Hajar dengan gemerlap pakaian 
mewahnya, sementara Yahudi si tukang 
minyak tersebut berpakaian lusuh lagi kotor.

"Begini. Saya dengan kemewahan dunia ini 
jika dibandingkan dengan kenikmatan surga 
di akhirat kelak maka saya ibarat sedang 
terpenjara. Sedangkan, engkau yang menderita 
di dunia ini jika dibandingkan dengan azab 
neraka yang menunggumu di akhirat maka 
engkau saat ini ibarat seperti di surga," kata dia.

Inilah paradigma yang ingin diubah oleh 
Ibnu Hajar. Menjadi seorang mukmin tidak 
identik dengan kemelaratan hidup. Tidak benar 
jika ajaran Islam mengajarkan umatnya 
untuk memilih hidup miskin.
👍 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,