Penulis Merdeka: #Part 2
indonesia·@tinmiswary·
0.000 HBDPenulis Merdeka: #Part 2
 Koleksi @tinmiswary <p>Tuan dan Puan Steemians…</p> <p>Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya yang bertajuk “Penulis Merdeka.” Di bagian pertama, saya sudah mengajukan beberapa pertanyaan yang belum sempat saya jawab. Mudah-mudahan di bagian dua ini, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita jawab, meskipun tidak memuaskan, sebab makhluk bernama manusia itu memang tidak pernah merasa puas.</p> <p>Jawaban-jawaban yang akan diajukan di sini adalah rumusan-rumusan yang saya buat sendiri, sehingga ia berkonsekwensi pada tiga keadaan; benar seluruhnya, benar sebagian atau salah seluruhnya.</p> <p>Penting pula diingatkan bahwa jawaban dalam tulisan ini bersifat tawaran belaka, sehingga ia berpeluang untuk dikritik, dikupas, atau dibabat sekali pun.</p>  Koleksi @tinmiswary <p><strong>Siapa Penulis Merdeka?</strong></p> <p>Saya memahami penulis merdeka sebagai sosok penulis yang mampu membebaskan alam pikirnya dari tendensi tertentu sehingga ia tidak terjebak dalam kepentingan pragmatis dirinya, dan tidak pula terkurung dalam arus kondisi sosial politik yang melingkupinya.</p> <p>Penulis merdeka adalah mereka yang tegak berdiri pada prinsip dan nilai yang diyakininya tanpa dibayangi oleh rayuan kenikmatan, atau ancaman ketakutan.</p>  Koleksi @tinmiswary <p>Penulis merdeka adalah mereka yang tidak butuh pada gemuruhnya tepuk tangan, dan tidak pula kecut pada semburan ancaman. Dia tetap berdiri tegak di tengah ribuan tubuh yang membungkuk, merangkak dan melata.</p> <p>Penulis merdeka adalah mereka yang melingkari dunia dalam kondisi dirinya yang tak terlingkari. Penulis merdeka adalah mereka yang mewarnai, tanpa diwarnai.</p> <p>Penulis merdeka tidak pernah terpesona, apalagi terpedaya dengan sorak-sorai pengagumnya, dan tidak pula kecewa, apalagi menangis meratap ketika ia jauh terasing.</p> <p>Penulis merdeka adalah mereka yang cerdas membawa diri. Dia berenang di samudera luas, tapi tak sekalipun ia mengalir, apalagi tenggelam dalam buaian gelombang. Dalam kebasahan ia tetap terapung. Dia menyusup dalam badai, tapi jasadnya tak terhembus.</p>  <p>Guratan kalimat yang dihasilkan oleh tangan seorang penulis merdeka adalah wujud alam pikirnya sendiri melalui tetesan tinta dan kertas yang juga dibelinya sendiri dengan hasil daya upaya dirinya.</p> <p>Dan, yakinlah bahwa penulis merdeka selalu hadir di setiap rentang zaman. Dia tidak pernah mati, sebelum Tuhan “memerintahkannya” untuk mati.</p> <p>[<strong>TAMAT</strong>]</p> <p>Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali… </p> <p>Baca Part 1: https://steemit.com/indonesia/@tinmiswary/penulis-merdeka-1-18c4f91d1264a</p> </html> 
👍 murizalpangeran, amriadits, mal2, zulfahmipresiden, martonis, apayek, zulfikark-kirbi, ahmadunyh, blackkout, dedycado, mariska.lubis, cutlem, misbahjuli, d4ysign, puffin, robertmannino, azaanwrites, domisun, italianguy, komentator, wajidali, alex.welcomes, auminda, steemnews-fr, azorahai77, heightenedliving, akamtn, stugalaxy, ryacha21, finance2nomad, passive,